EdCorner: Growth and Learning Mindset for a Better Future
Pada tanggal 27 November 2021, EdCorner series keempat mendatangkan tamu spesial yaitu Husein Samy (HR di PT International Business Machines Indonesia), Anintyas Wening (Operational Manager di Brown Bag Films Bali) dan RR Ria Dwi Agustina atau biasa disapa Rere (Head of Programme and Analytics di Mentor Inc). EdCorner Webinar Series keempat ini dimoderatori oleh alumni SMA HelloMotion yaitu Alyssa Sophia Pradani angkatan Narancasta yang sekarang sedang menempuh kuliah jurusan sastra Jepang di Universitas Padjadjaran.
EdCorner kali ini mengusung topik yaitu “Growth and Learning Mindset for a Better Future”. Pertanyaan pertama langsung dilontarkan oleh Alyssa tentang apa itu growth and learning mindset ini menurut para narasumber. Menurut Mas Samy, proses berkembang dan proses belajar merupakan sesuatu yang harus jalan beriringan.
“Kita sebagai individu yang ingin berkembang, harus mempersiapkan masa depan. Hal kecil yang harus kita pahami adalah jangan membatasi diri untuk mencoba hal yang baru. Semua orang bisa berkembang dan bisa mahir dalam hal lain apabila ada kemauan di dirinya,” tuturnya.
Menurut Mba Anin, pola pikir yang berkembang ini harus dimulai dari diri sendiri. Tujuannya adalah sebagai pemacu motivasi agar tetap mampu untuk konsisten ke depannya.
“Meskipun kita memiliki waktu yang banyak untuk belajar hal baru, memiliki fasilitas yang memadai, materi yang cukup tetapi kalau tidak ada keinginan untuk berkembang maka kita tidak berkembang,” ungkapnya.
Lalu pertanyaan pertama tersebut ditutup oleh jawaban Mba Rere yaitu growth and learning mindset ini adalah salah satu kunci menuju kesuksesan.
“Salah satu ciri-ciri growth and learning mindset adalah belajar dari kesalahan. Jangan menyerah tetapi melihat apa kekurangannya ya? Apa lagi ya yang bisa di-improve? Kegagalan ini bisa menjadi pendorong kita untuk lebih maju”, tegasnya.
Mengapa sih topik growth and learning mindset ini sangat penting dan bisa relate dengan apa yang dibutuhkan kita? Karena hal sederhana yang disampaikan oleh Mas Samy yang merupakan HR di PT IBM Indonesia adalah contoh perkembangan teknologi. Setiap tahun teknologi pasti mengalami perubahan.
“Dulu dari saya yang masih menggunakan PC hingga sekarang PC hampir jarang dan orang- orang lebih banyak menggunakan laptop, iPad, maka sama halnya dengan teknologi, kalau manusia tidak mau berkembang maka bisa tidak relevan dengan perusahaan apalagi sudah tidak mau berkembang dan tidak mau update tentang teknologi? Makin tidak relevan. Orang yang paling dicari oleh perusahaan adalah orang yang selalu ingin berkembang dilihat dari pengalamannya dan usahanya untuk selalu mengembangkan diri,” pungkas Mas Samy.
Sama halnya seperti yang dibutuhkan di industri kreatif, Brown Bag Films Bali pun biasanya yang terpenting adalah hard skill-nya. Namun, yang perlu dipahami hard skill juga harus diimbangi dengan soft skill.
“Kreativitas tentu sangat penting juga, namun kreativitas juga bisa tumpul apabila tidak diasah dan tidak terlatih. Maka dari itu self-learning dibutuhkan agar kita selalu mengasah apa yang sudah kita miliki dan menambah wawasan agar kreativitas kita semakin tinggi,” ungkap Mba Anin.
“Kita kalau ingin berkembang dan sukses tidak boleh membatasi diri kita hanya di satu bidang. Kita harus lebih berani menyeberangi bidang- bidang yang ada,” sambungnya.
Setelah membahas mengenai apa yang dibutuhkan industri oleh Mas Samy dan Mba Anin, Alyssa memiliki pertanyaan lain ke Mba Rere yaitu bagaimana kita yang terkadang masih idealis menginginkan pekerjaan yang kita sukai saja, bagaimana cara kita menyeimbangkan pekerjaan yang kita mahir, pekerjaan yang menghasilkan banyak uang atau pekerjaan yang sedang dibutuhkan di masa ini.
Mba Rere pun menanggapi bahwa semua orang tidak harus memilih salah satu, kalau bisa semuanya mengapa tidak? Mba Rere pun menceritakan pengalamannya yang dulunya psikolog tetapi memiliki ketertarikan dengan dunia sosial serta pendidikan maka Mba Rere mengikuti kegiatan volunteer sosial mengenai kesehatan mental.
“Kita harus menyeimbangkan pekerjaan yang kita sukai dan pekerjaan yang kita lakukan untuk pemasukan. Semua orang memiliki jalannya masing-masing untuk sampai ke garis akhir. Semua orang memiliki tantangannya sendiri dan memang tidak mudah untuk mencoba pelajari banyak hal dan tidak hanya fokus pada satu hal. Kita harus tetap ingat saat kita mengalami kegagalan dan tantangan kita harus menanamkan dikepala kita bahwa masing-masing dari kita memiliki garis akhir maka dari itu kita harus terus belajar agar dapat menyelesaikan hingga garis akhir,” ulasnya.
Penjelasan di atas sudah sangat menjawab pertanyaan Alyssa. Alyssa mengutarakan bahwa ia juga memiliki ketertarikan di banyak hal dan takut apabila memiliki fokus lebih dari satu bidang akan membuatnya terdistraksi dan bisa tidak fokus selesai hingga garis akhir. Alyssa akhirnya menyimpulkan bahwa tidak ada salahnya untuk menekuni banyak bidang.
Kesimpulannya adalah growth and learning mindset sangat dibutuhkan dalam kehidupan kita, tidak hanya dalam dunia kerja. Kemauan untuk terus berkembang, mempelajari hal baru, jangan takut kegagalan, anggaplah kegagalan sebagai batu loncatan kita harus evaluasi dan selalu improve, peka akan peluang-peluang baru dan seperti pesan Mba Rere untuk berhenti membandingkan diri kita dengan orang lain.
“Jangan mengcompare diri kita dengan orang lain. Itu tidak relevan! Bandingkanlah diri kita yang sekarang dengan diri kita yang dulu. Apakah sudah ada perkembangan yang signifikan atau belum?” tegas Mba Rere.
Bekerja sesuai dengan passion kita itu bagus. Namun, kita harus melihat kebutuhan yang sebenarnya, apakah ini bisa menghidupi saya? apakah ini yang sedang dibutuhkan oleh banyak industri? Maka seimbangkanlah pekerjaan yang sesuai passion dengan pekerjaan yang memiliki pemasukkan yang lumayan baik.
Graphic Design Teacher