ANTISIPASI SMA HELLOMOTION DI TENGAH ISU OMICRON
Melihat dan mendengar berita mengenai COVID-19, ternyata sangat cepat sekali ditemukan berbagai varian baru sebagai bentuk mutasi dari virus covid sebelumnya. Dengan penyebarannya yang sangat cepat, virus ini bermutasi karena sifat virus memang demikian. Virus akan melakukan segala cara agar mampu mempertahankan hidupnya melalui beradaptasi di tubuh inangnya. Pertama kali dikenal jenis virus COVID-19 adalah varian wuhan yang dimana disinyalir merupakan awal kemunculan virus ini. Selanjutnya ditemukan varian-varian baru di masing-masing negara, yang kemudian oleh WHO dikategorikan dalam varian alpha, beta dan delta. Belum selesai dengan varian delta, muncul lagi varian lambda dan yang saat ini varian terakhir yang sedang menjadi isu adalah varian omicron.
Melansir keterangan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengumumkan kasus Covid-19 Omicron di Indonesia terus meningkat. Pada Jumat (7/1) Kemenkes mencatat penambahan kasus Omicron di Indonesia sebanyak 57 orang. Total konfirmasi COVID-19 Omicron di Indonesia sebanyak 318 orang.
Di sisi lain, kemunculan isu virus omicron ini dibarengi dengan SKB 4 Menteri tentang kebijakan pelaksanaan tatap muka terbatas di sekolah, yang menganjurkan bahwa sekolah dengan level PPKM 1-2 dan tenaga pendidik dan kependidikannya sudah divaksinasi > 80% dapat melakukan 100% tatap muka setiap hari dengan durasi maksimal enam jam sehari.
Banyak pro dan kontra dengan kebijakan ini. dikarenakan kekhawatiran akan merebaknya virus varian omicron ini. Namun demikian, jika sekolah tetap melakukan pembelajaran daring maka akan memperparah terjadinya learning loss yang saat ini setara dengan 6 bulan siswa tanpa pembelajaran. Pembelajaran memang belum sepenuhnya merata di seluruh Indonesia. Ada sekolah yang tidak mengalami kendala meski harus melakukan pembelajaran secara PJJ, namun ada pula sekolah yang melakukan PJJ ala kadarnya sehingga tidak memiliki impact positif terhadap perkembangan pengetahuan siswa.
Ibarat sebuah mobil, maka peran antara rem dan gas harus ada. Jika gas saja tanpa rem maka mobil akan rentan tabrakan, begitu pula jika rem selalu ditekan, maka mobil tidak akan bergerak. Perpaduan antara rem dan gas yang pas akan menghasilkan pergerakan mobil yang dinamis. Begitu pula pelaksanaan pembelajaran di masa pandemi ini. Kesehatan adalah hal yang diutamakan, tetapi pendidikan anak juga tidak boleh dibiarkan. Sehingga jika pelaksanaan pembelajaran tatap muka tanpa ada pertimbangan kesehatan akan sama seperti halnya mobil tanpa rem seperti di atas. Dan pada akhirnya pemerintah mengeluarkan surat edaran kebijakan 4 menteri yang isinya tentang protokol pelaksanaan pembelajaran tatap muka di masa new normal.
Menyikapi akan hal ini, SMA HelloMotion sebenarnya tidak mengalami permasalahan di dalam pembelajaran secara daring. Semua infrastruktur telah dipastikan mampu menjamin untuk terlaksananya pembelajaran daring. Bahkan SMA HelloMotion sudah melewati tahapan pembelajaran mulai dari full online hingga pembelajaran hybrid learning. Dimana dalam pembelajaran hybrid learning ini terjadi proses synchronous baik tatap muka secara langsung maupun tatap maya dalam waktu yang bersamaan. Namun demikian setelah dievaluasi, efek psikologis dan sosial anak- anak saat pembelajaran daring tidak sebaik saat pembelajaran secara langsung. Tingkat kebosanan dan distraksi konsentrasi ternyata tidak bisa dihilangkan saat pembelajaran daring.
Oleh karenanya, saat diedarkannya surat keputusan 4 menteri ini tentang dibukanya kembali kesempatan pembelajaran tatap muka 100 % dan setiap hari, maka sekolah akan menyambutnya dengan senang dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan yang ada. Secara data wilayah maupun kesiapan sarana prasarana dan tenaga pendidiknya, SMA HelloMotion dinilai layak untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka 100% siswa setiap hari. Dengan tetap berdoa memohon perlindungan-Nya, semoga kebijakan baru ini membawa angin segar bagi siswa untuk kembali dapat beraktivitas bersama di sekolah tanpa ada rasa kekhawatiran terjadinya penularan COVID-19 varian apapun.
Headmaster